Negara Indonesia adalah negara yang mempunyai ratusan pulau dari Sabang sampai
Merauke. Kondisi geografis ini mengakibatkan Indonesia dikenal dengan
kemajemukan, keberagaman agama, suku, dan ras. Itu artinya ada beragam karakter,
kebiasaan, serta keyakinan yang berbeda dalam hidup bersama dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia, dalam keberagaman ini tidak menjadi suatu pemecah
tetapi perbedaan ini dapat menimbulkan suatu persatuan dan kesatuan yang utuh,
dari keberagaman ini akan lahir suatu semangat dengan prinsip Bhineka Tunggal
Ika. Perbedaan dalam keragaman Negara Kesatuan Republik Indonesia dapat dilihat
dan menjadi pedoman pada nilai-nilai pancasila, pancasila merupakan pedoman
dalam penyelenggaraan negara. Artinya, segala kebijakan aturan, hukum dan
sebagainya dalam penyelenggaraan negara harus berlandaskan pancasila. Landasan
yang digunakan adalah nilai-nilai yang termuat dalam pancasila. pancasila memuat
lima sila yang pada hakikatnya merupakan lima nilai dasar yang fundamental.
Kemajemukan ini dapat di impelementasikan pada nilai-nilai dasar pancasila
dengan mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, mengembangkan sikap saling mencintai sesama
manusia, mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira, mengakui
persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa
membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan
sosial, warna kulit dan sebagainya. sehingga perbedaan perbedaan tersebut dapat
mempersatukan Indonesia. Perbedaan adalah sesuatu yang indah. Bila perbedaan
tidak dihormati, keindahan hidup akan meredup dan menjadi tidak damai. Bila
perbedaan dianggap tidak baik, maka kebaikan tidak akan pernah hadir. Hidup tak
sempurna, perbedaan menjadikan hidup saling menyempurnakan. Hidup itu perbedaan.
Siapapun yang tidak mampu hidup dalam perbedaan, akan disingkirkan oleh
kehidupan. Kehidupan mencintai perbedaan, kehidupan memberikan kekuatan kepada
perbedaan, kehidupan merawat perbedaan, dan menjadikannya sebagai sesuatu yang
indah. Menghormati perbedaan membutuhkan jiwa besar, toleransi, empati, dan
sikap baik. Sikap yang tidak menghormati perbedaan dalam hal tidak menerapkan
sila pancasila akan menjauhkan kehidupan dari rasa damai. Kehidupan yang beragam
dan sangat warna-warni ini, bila dicintai, akan menciptakan sukacita dan
keamanan yang akan mempersatukan Indonesia. Energi positif mampu menunjukkan
pesan positif di dalam interaksi sosial. Kehidupan sehari-hari yang saling
menghargai, saling menghormati, dan saling belajar dengan rendah hati,
menjadikan kehidupan sosial indah dan damai. Orang-orang yang menjalankan
nilai-nilai pancasila tidak akan menciptakan stereotip terhadap perbedaan.
Mereka tidak akan menciptakan pesan-pesan negatif, atau pola pandang yang
menghakimi perbedaan dan keragaman. Sebab, mereka tahu, menghakimi dan
menciptakan stereotip, hanya akan menciptakan permusuhan dan saling membenci
yang tidak sesuai dengan nilai pedoman pancasila dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Perbedaan haruslah dilayani dan disikapi dengan cinta dan rasa
hormat. Perbedaan tidak boleh diukur berdasarkan jumlah. Perbedaan merupakan
cara Tuhan mengajarkan kepada kita, untuk memperlakukan orang lain yang berbeda
dari kita, dengan cinta dan hormat. Bila seseorang menjadi tinggi hati, dan
menganggap yang berbeda dengan dia lebih rendah. Maka, dia sedang mematikan hati
nuraninya, dia sedang kehilangan pendengaran untuk mendengarkan suara Tuhan, dan
dia sedang tak mampu melihat dengan mata hatinya. Manusia adalah satu. Pria,
wanita, cokelat, hitam, putih, asia, barat, warna, budaya, kelompok, keyakinan,
dan apapun wujud perbedaan, adalah sebuah hadiah dari Tuhan untuk kehidupan yang
indah. Tidak boleh ada sebuah kelompok merasa lebih superior, dan membuat yang
berbeda terisolasi, dibuat tak terlihat. Siapapun yang menciptakan diskriminasi
terhadap keragaman dan perbedaan, dia akan disingkirkan oleh kehidupan, dan dia
tak berdaya tahan lama dalam menghadapi kehidupan. Kehidupan hanya mengizinkan
jiwa besar, empati, toleransi, cinta, kepedulian, dan perbedaan, untuk hidup
damai di muka bumi. Melecehkan perbedaan merugikan kehidupan. Sikap dan perilaku
yang anti perbedaan, akan mengundang kejahatan dan kerusakan ke dalam hidup.
Orang-orang yang anti keragaman dan perbedaan merupakan sumber konflik.
Perbedaan tidak boleh dijadikan alat untuk menindas. Budaya kehidupan yang
dilandasi integritas, cinta, peduli, perhatian, empati, toleransi, berbagi, dan
saling melindungi, adalah budaya yang tidak akan menciptakan korban perbedaan.
Meskipun jiwa manusia suka membedakan, suka memilih sesuai kemauannya, tetapi
cinta harus selalu dihidupkan di dalam hati nurani, agar kebaikan hadir dari
dalam hati, untuk menghormati perbedaan. Perbedaan tidak boleh menciptakan
dominasi yang membuat orang lain tidak berdaya. Perbedaan tidak boleh berniat
membuat orang lain melarikan diri dari ketidakadilan. Perbedaan tidak boleh
membuat orang lain mengalami prasangka buruk secara terus-menerus. Perbedaan
tidak boleh menciptakan masyarakat yang selalu mengalami dinamika negatif.
Perbedaan merupakan hadiah dari Tuhan kepada manusia, agar manusia bisa saling
belajar, dan hidup beruntung di dalam damai dan bahagia. Perbedaan juga dapat
kita temui melalui benturan pendapat antara pemerintah dan masyarakat. Perbedaan
dalam masyarakat Indonesia harus dilandasi dengan nilai pancasila pada sila
kemanusiaan yang adil dan beradab, sebab dalam perbedaan itu tidak ada perlakuan
diskriminasi terhadap agama, ras, dan suku, ia mempunyai kedudukan yang sama
dalam hukum dan pemerintahan, hak dan kewajibannya tidak dibedakan, sehingga
dapat mewujudkan sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia yang dapat
mewujudkan sikap perwujudan rasa senasib dan seperjuangan. Dalam perbedaan
tersebut dapat melebur menjadi satu yaitu dapat mempersatukan Indonesia sehingga
mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa
dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan,
sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila
diperlukan, terwujudnya rasa cinta kepada tanah air dan bangsa yang dapat
mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika dalam
memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa. Untuk menciptakan negara
yang damai dan adil di atas hukum yang ditegakkan maka akan dikembangkan gagasan
“ Rumah Pancasila “. Rumah Pancasila merupakan lembaga bagi masyarakat Indonesia
untuk memahami kembali pancasila sebagai ideologi dan falsafah hidup berbangsa
dan bernegara. Aspirasi masyarakat juga dapat ditampung melalui Rumah Pancasila,
sehingga ketika ada benturan mengenai pemerintah dan masyarakat dapat ditampung
dan diselesaikan melalui musyawarah mufakat sesuai dengan ajaran pancasila,
Rumah Pancasila juga nantinya akan memberikan pengawasan terhadap pemerintah
melalui setiap kebijakan yang diterapkan. Rumah Pancasila akan ditujukan kepada
para karang taruna di desa-desa yang ada di setiap daerah di Indonesia. Untuk
menjalankan gagasan ini, mulanya para karang taruna dilatih oleh pihak tekait di
pemerintahan yang mengemban amanah dalam bidang pengamalan Pancasila. Untuk
menjamin bahwa kader telah memenuhi persyaratan, pelatihan tersebut menggunakan
metode memahami, menerapkan, dan menyebarkan. Indikator keberhasilan terletak
pada 45 butir Pancasila yang tertuang dalam Tap MPR no. 1/MPR/2003. Kader inilah
yang nantinya menyebarkan ilmu yang mereka kepada masyarakat. “ Rumah Pancasila
“ menjadi rumah bagi masyarakat Indonesia untuk kembali memahami dan menerapkan
Pancasila sebagai sebuah ideologi. Perbedaan adalah kekuatan yang diberikan
Tuhan agar kehidupan tumbuh dan berkembang di dalam energi kreatif. Jadi, bila
ada yang anti perbedaan, dia sedang mematikan pertumbuhan, dan sedang membawa
arah kehidupan mundur dari peradaban. Perbedaan menciptakan banyak pengalaman.
Hidup di dalam perbedaan dan keragaman menjadikan hidup itu kaya pengalaman.
Setiap orang bisa saling belajar dan berbagi hal-hal baik. Setiap kelompok bisa
berteman dengan kelompok lain, dan saling menghormati perbedaan yang ada.
Menghormati sudut pandang, menghormati perbedaan ideologis, menghormati
perbedaan fisik, menghormati perbedaan pengetahuan, menghormati keyakinan,
menghormati kerumitan sebuah budaya, serta menjadikan diri lebih sederhana, dan
rendah hati dalam menyikapi perbedaan. “ sebagai mahasiswa hukum, kita memang
punya beban moral. Banyak yang harus dibenahi di negeri ini, termasuk
masyarakatnya yang harus diajak berpikir dengan hukum. Dengan demikian
dihadirkan rumah pancasila sebagai wadah mewujudkan negara yang damai dan adil
diatas hukum yang ditegakkan “.
Analisis kasus Trail Smelter Trail Smelter Case 1941 ( Kasus Trail Smelter 1941 ), berawal dari permasalahan pencemaran udara yang diakibatkan oleh sebuah perusahaan pupuk milik warga negara Kanada yang dioperasikan di dalam wilayah Kanada, dekat sungai Columbia, lebih kurang 10 mil menjelang perbatasan Kanada-AS. Mulai tahun 1920 produksi emisi perusahaan tersebut terus meningkat. Emisi tersebut mengandung sulfur dioksida , menyebarkan bau logam dan seng yang sangat menyengat. Pada tahun 1930 jumlah emisi tersebut mencapai lebih dari 300 ton sulfur setiap hari. Emisi tersebut, karena terbawa angin, bergerak ke arah wilayah AS melalui lembah sungai Columbia dan menimbulkan berbagai akibat merugikan terhadap tanah, air, dan udara, kesehatan serta berbagai kepentingan penduduk Washington lainnya. Amerika Serikat kemudian melakukan klaim terhadap Kanada dan meminta Kanada bertanggungjawab terhadap kerugian yang diderita Amerika Serikat (AS). Setelah melakukan negosiasi, kedua negara...
Komentar
Posting Komentar